sumber : elshintajatim.com |
Teruntuk
Bapak Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden Indonesia..
Salam dari kami para rakyat yang
selalu mendambakan kebahagian dan kedamaian serta keadilan di negeri
khatulistiwa ini.
Perlu anda ketahui, bahwa Indonesia adalah
tempat lahir dan tempat saya dibesarkan hingga saat ini. Saya selalu bangga
bahwa saya lahir di negeri ini. Negeri yang penuh dengan keindahan panoramanya.
Maka dari itu, sebagai penduduk negara ini saya ingin menyampaikan aspirasi
saya, tanpa mengurangi hormat saya kepada anda sekalian. Kami sebagai rakyat
tentunya menginginkan pemimpin yang mampu membawa negeri ini menuju kemajuan
dalam segi apapun, baik pendidikan, ekonomi dan lainnya.
Menjadi seorang pemimpin bukanlah
suatu perkara yang mudah, bukan juga ringan, anda pasti tahu akan hal ini
bukan? Jika anda mengetahuinya, saya yakin anda telah memikirkan dengan matang
sebelum anda mencalonkan diri anda menjadi pemimpin negeri ini selama lima
tahun kedepan. Yang tentunya anda akan disibukkan oleh berbagai macam masalah yang
melanda negeri ini dan memikirkan solusi yang tepat.
Menjadi presiden bukanlah sekedar jabatan yang
akan anda emban selama lima tahun, melainkan hal ini adalah amanah dari Sang
Pencipta dan ini merupakan kepercayaan dari kami sebagai rakyat Indonesia. Maka
dari itu, kami mengharapkan kinerja yang baik dari anda sebagai calon pemimpin,
bukan hanya sekedar perkataan di mulut sebagai pemanis belaka. Kami rakyat
Indonesia membutuhkan aksi nyata dari anda sebagai sosok yang akan mengantarkan
bangsa Indonesia menjadi lebih baik. Kepercayaan bukanlah hal yang mudah untuk
didapatkan, sekali anda mengkhianati kepercayaan yang telah kami beri,
selamanya kami tidak akan mempercayai anda lagi.
Teruntuk Bapak Calon Presiden dan Wakil
Presiden,
Saya
disini ingin menyampaikan aspirasi saya sebagai rakyat mengenai keadaan
Indonesia saat ini. Saat ini, detik ini, di negeri ini ada begitu banyak
persoalan yang membuat kondisi negeri ini memburuk. Dapat dilihat dari lembaga
yang paling dasar yang ada yakni keluarga. Ada begitu banyak kasus kekerasan
rumah tangga serta perceraian yang terjadi. Yang mana permasalahan rumah tangga
itu biasanya terjadi karena pendapatan yang rendah.
Bapak Calon Presiden yang terhormat,
sadarkah anda?
Kemiskinan,
kelaparan pengangguran, seakan-akan sudah menjadi makanan bagi penduduk negeri
ini. Tapi ternyata diatas itu ada pula penduduk yang hanya memicingkan mata
melihat panggung kemiskinan yang ada. Apa balasan saat rumah mereka digusur
dengan dalih untuk pembangunan mall ataupun apartemen? Mungkin tanah yang
mereka tempati memang bukanlah milik mereka, namun hal itu bukanlah sepenuhnya
salah mereka. Dimana keberadaan pemerintah saat mereka membutuhkan lahan bagi
anak-anak mereka untuk tumbuh?. Berbagai kebijakan mungkin telah dilakukan untuk
mengurangi kemiskinan yang ada, namun ternyata bukanya menghilang kemiskinan
justru bagaikan jamur di musim hujan.
Bapak Calon Presiden terhormat,
Apakah
anda menyadari bahwa bangsa yang maju itu berasal dari keluarga dan pendidikan yang
baik dan tertata? Yang mana keluarga yang baik adalah keluarga yang mampu
menerapkan sosialisasi secara benar. Sayangnya, saat ini tidak banyak para
keluarga yang menyadari pentingnya pengenalan nilai dan norma bagi anak mereka
yang kelak akan mejadi penerus bangsa ini. Sehingga saat ini banyak keluarga
yang tak acuh dengan pendidikan, baik pendidikan di rumah maupun sekolah
sebagai lembaga pendidikan formal.
Pendidikan di negeri ini sudah mulai
mendapatkan perhatian dari berbagai kalangan. Generasi muda juga tahu akan pentingnya
pendidikan itu sendiri. Sayangnya, dalam mendapatkan pendidikan itu sendiri
bukanlah hal yang mudah bagi sebagian orang. Entah karena biayanya yang mahal,
atau karena belum ada sekolah di daerahnya. Selain itu, sekolah sebagai lembaga
pendidikan formal juga belum maksimal dalam mendidik anak-anaknya. Entah karena
fasilitasnya kurang memadai atau tidak ada tenaga kerja ataupun guru yang
kualitasnya tidak sesuai dengan kualifikasi. Maka dari itu, saya mengharapkan
perbaikan pendidikan di masa yang akan datang
Teruntuk Bapak Calon Presiden dan Wakil
Presiden,
Korupsi
yang ada di negeri ini seakan tidak ada habisnya justru bagaikan jamur yang
merebak di musim hujan. Maka dari itu, kelak
saat anda menjadi pemimpin negeri ini, saya sebagai rakyat Indonesia sangat
mengharapkan bahwa anda mampu menangani kasus korupsi yang ada di Indonesia.
Jangalah takut akan ancaman orang lain, karena pemimpin yang baik adalah
pemimpin yang tegas. Apakah anda mengenal Khalifah Umar bin Khattab, beliau
saat menjabat sebagai khalifah sangatlah tegas dalam menegakkan hukum. Beliau
memperlakukan dirinya sendiri dan keluarganya serupa, sebagaimana beliau
memperlakukanwarga lain secara adil. Maka dari itu, dalam birokrasi
seperti itu akan tercipta suatu
pemerintahan yang bersih, karena memang pemimpinnya bersih dalam
berbagai aspek sosial kehidupannya.
Suatu negara akan dipandang sebagai negara
yang bagus di mata dunia saat negara itu memiliki hukum yang tegas.
Penerapan undangundang yang
hingga saat ini menjadi
dasar untuk menjerat seseorang kedalam hukum, sangat penting untuk menentukan suatu
hal yang berkaitan dengan hukum. Sayangnya hukum di Indonesia belum dapat
dikatakan adil, bahkan terkesan seperti diperjualbelikan. Hanya orang
yang mampu dalam golongan
kalangan kelas atas saja
hukum mau berpihak.
Saya sebagai salah satu rakyat sekedar
mengingatkan kembali tujuan anda untuk memimpin negara ini. Bahwa masih banyak
persoalan tentang hukum yang harus dengan serius dibenahi dan diselesaikan.
Tindak kejahatan yang semakin merajalela, konflik sosial yang berkepanjangan
hingga kasus korupsi yang dilakukan oleh para wakil rakyat yang tiada henti,
merupakan keadaan nyata bahwa hukum belum mampu membuat para pelaku jera.
Bahkan jika dilihat lagi, kasuskasus demikian bukannya semakin menurun justru
semakin meningkat. Contoh kasus kecil, seorang nenek yang dituduh mengambil 6
buah piring milik majikannya di penjara
selama 6 tahun dengan
tuntutan pasal 362 KUHP
tentang pencurian. Tapi ketika kita menilik
permasalahan kasus para
koruptor yang menyalahgunakan kewenangan
dan jabatan mereka dengan seenaknya. Sebagai
contoh seorang bupati
merugikan negara miliyaran
rupiah hanya mendapat hukuman 3 tahun penjara dan denda ganti rugi
kepada negara. Padahal, bukankah keduanya sama-sama kasus pencurian, yang
membedakan hanyalah tingkatannya, bukan?.
Di akhir surat ini, saya berharap agar
anda dapat membawa Indonesia ke perubahan yang lebih berarti dengan ketegasan
dan jiwa kepimimpinan yang anda miliki dan tentunya dengan akhlak anda yang
baik. Semoga Sang Pencipta selalu meridhoi langkah-langkah yang anda ambil dan
memberi kita semua kesejahteraan.
Salam dari kami para rakyat yang
mengharapkan keharmonisan Indonesia di masa yang akan datang.
Terimakasih dan saya minta maaf atas
perkataan saya ini...
Komentar
Posting Komentar