Bismillahirrahmanirrahiim
Teruntuk Ayah dari anak-anakku kelak
Wahai calon
Imamku,
Dimanapun kau berada saat ini. Diriku yakin bahwa kau tengah
menyiapkan dirimu sebagaimana aku menyiapkan diriku agar pantas menjadi kekasih
hatimu dunia dan akhirat. Aku yakin bahwa kau tengah bersiap sebelum mengetuk
pintu rumahku dan memintaku kepada kedua orangtuaku.
Wahai calon
imamku,
Izinkanku tuk menyebut namamu di setiap sujudku. Izinkanku tuk
meminta kepada-Nya agar mempertemukanku denganmu dengan cara yang indah. Saat Sang
Pencipta telah menentukan takdirnya, aku yakin sejauh apapun jarak yang
memisahkan diatara kita, di belahan bumi yang berbedapun kita akan bertemu.
Bertemu dalam keadaan yang siap untuk mengarungi bahtera rumah tangga.
Tahukah kau wahai calon pemilik hatiku?
Mencintai dan dicintai adalah keinginan semua manusia di dunia ini. Walau saat
ini jarak memisahkan kita hingga tak tahu apakah kita saling mencinta, tapi
dalam hatiku tertanam keyakinan yang begitu dalam, bahwasanya kau akan
mencintaiku hingga aku merasakan bahagianya dicintai oleh lelaki sepertimu dan
aku akan mencintaimu hingga kau merasakan dicintai olehku sebagai wanitamu.
Aku akan berusaha untuk selalu menemanimu
berjuang menghadapi kerasnya kehidupan ini, tak peduli kau menginginkanku atau
tidak. Yang pasti aku akan selalu siap menjadi tempatmu berpulang kala kau
lelah dan putus asa. Aku ingin berbagi kebahagiaan dan kesedihan hidup
denganmu. Melengkapi kekuranganmu sebagaimana kau melengkapi kekuranganku,
sehingga kita mampu menerima satu sama lain.
Wahai calon imamku,
Aku tidak mengharapkan kemewahan hidup darimu. Aku hanya ingin agar
kau memberiku nafkah yang halal dari kerja kerasmu. Jadi aku mohon, jangan
jadikan kekurangan kita kelak, sebagai alasan bagimu untuk berbuat sesuatu yang
dibenci oleh Sang Maha Pemberi Rizki.
Aku juga tidak mengharapkan kesempurnaanmu,
karena aku tau bahwa sesempurna apapun manusia itu pasti memiliki sisi lemahnya
juga. Jadi, janganlah ragu tuk tunjukkan kelemahanmu dihadapanku karena aku
akan melengkapinya dengan ketenangan hatiku. Janganlah ragu tuk menujukkannya
dihadapanku hanya karena kau takut aku akan meninggalkanmu, tidak, tidak akan
pernah aku meninggalkanmu.
Wahai calon imamku,
Aku teramat ingin menghabiskan sepertiga malam denganmu. Mendengar
lantunan ayat-ayat al-Qur’an dari bibir dan suara indahmu, memohon kepada Sang
Maha Kuasa agar memberkahi kehidupan rumah tangga kita dan membaca al-Qur’an
dihadapanmu, sehingga kau dapat membenahi bacaanku yang belum sempurna.
Wahai calon imamku,
Maafkanlah diriku apabila kelak saat kau memakan masakanku,
ternyata tidak sesuai dengan lidahmu. Karena diriku memang masih belajar untuk
memasak makanan untukmu.
Maaf apabila kelak kau menemukan sifat burukku
yang tidak sesuai dengan harapanmu. Tapi aku mohon jangan tinggalkan aku karena
keburukanku. Pintaku, perbaikilah sifat burukku dengan akhlakmu mas..
Kelak saat diriku berbuat salah, aku mohon agar
kau tidak berbuat kasar padaku. Karena akan kecewa ayahku apabila ia tahu kau
berbuat kasar padaku. Silahkan kau memarahiku, asal jangan terlalu keras,
karena hatiku yang rapuh ini akan hancur apabila kau menggertakku dengan keras.
Aku pun akan mengerti meski kau menegurku dengan kelembutan.
Tak ada hal yang ku rindu, selain berada dalam
dekapanmu. Berdua kita saling menjaga dan menerima. Dengan kau yang selalu
sabar mengajarkanku arti iman, arti Islam dan arti perjuangan.
Saat ini, disini, izinkanku tuk menantimu
datang menjemputku. Dalam penantianku tak lupa aku akan membenahi diriku hingga
diriku pantas tuk bersanding denganmu di dunia dan akhirat. Aku percaya akan cintamu,
aku percaya akan kesetianmu, aku percaya akan keteguhan hatimu, aku percaya
akan keimananmu dan aku percaya bahwa kaulah yang mampu membantuku dalam
memperbaiki akhlakku.
Salam rindu dari wanita yang siap untuk
menyempurnakan imanmu...
Wassalamu’alaikum wrahmatullahi wa barakaatuh
Komentar
Posting Komentar