Indonesia merupakan salah satu negara
berkembang yang terletak di Asia Tenggara. Sebagai negara maritim dan kepulauan
Indonesia memiliki beragam macam sumber daya alam yang dapat mendukung
kemakmuran dan kemajuan bangsa Indonesia. Tentunya disertai dengan sumber daya
manusia yang berkualitas dalam pengelolaannya. Namun, fakta yang terjadi di
negeri ini, Indonesia belum menjadi negara yang makmur dan sejahtera.
Saat ini, Indonesia
memiliki beragam macam persoalan yang belum terselesaikan. Yang mana setiap
masalah sebenarnya saling berhubungan dengan masalah lainnya. Diantaranya
sebagai berikut, tingginya tingkat kelahiran setiap yang mengakibatkan
kepadatan penduduk, apalagi tidak didukung dengan laju kematian yang sesuai.
Terlebih angka kelahiran yang tinggi tidak didukung oleh area dan sarana yang
mendukung. Sehingga berimbas pada perekonomian keluarga. Semakin banyak anak
yang lahir tentunya makin banyak orang yang akan membutuhkan pekerjaan untuk
menghidupi keluarganya. Sayangnya lapangan pekerjaan di Indonesia juga tidak
bisa dibilang memadai. Apabila ada pun, kualitas penduduk dalam melakukan suatu
pekerjaan itu belum tentu dapat dikatakan bagus, sehingga banyak dari rakyat
Indonesia menjadi pengangguran karena tidak memiliki kemampuan dan keahlian.
Maka dari itu, diperlukan pendidikan yang bagus
bagi semua penduduk negeri ini agar kelak sumber daya yang dimiliki negeri ini
dapat terolah dengan baik lewat tangan penduduk Indonesia sendiri tanpa
melibatkan pihak asing sehingga penghasilan yang didapat negara juga tinggi dan
rakyat akan mendapat kesejahteraan pula. Kesadaran akan pentingnya pendidikan
masih belum dipahami oleh berbagai kalangan terutama kalangan menengah ke
bawah, hal ini menyebabkan rendahnya tingkat pendidikan penduduk dan tingginya
angka putus sekolah.
potret kemiskinan di Indonesia-detik.com |
Selain itu, kemiskinan juga merupakan pekerjaan
rumah bagi pemerintah Indonesia. Pemandangan akan kemiskinan seolah menjadi
pemeran utama dalam panggung kehidupan di negeri ini. Perumahan kumuh
dipinggiran sungai, pengemis yang mengadu nasib di jalanan, pengamen yang bukan
hanya orang dewasa yang melakukannya melainkan juga anak-anak, begitulah potret
kemiskinan yang ada di Indonesia. Kita tidak bisa menyalahkan siapapun atas
kemiskinan yang sangat tinggi di Indonesia, yang perlu kita lakukan adalah
melakukan berbagai macam perbaikan agar angka kemiskinan yang saat ini ada di
Indonesia dapat ditekan serendah mungkin. Tentunya hal ini harus dibarengi
dengan aksi nyata dari pemerintah bukan hanya janji belaka.
Dalam pasal 33 ayat 3 UUD 1945, “Bumi dan air
dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan
dipergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.” Beginilah keadaan negara
yang kita cintai ini, memiliki kekayaan yang melimpah ruah dan potensi yang
luar biasa. Sayangnya, di sisi lain negara ini ternyata sangat terpuruk
terutama dalam hal perekonomian dan pendidikan.
Salah satu penyebab dari semua hal diatas
adalah korupsi. Korupsi sendiri bagi rakyat Indonesia dapat dikatakan sebagai
hal yang “wajar”, mengapa? Karena ternyata bukan hanya kalangan atas saja yang
mengenal korupsi bahkan kalangan menengah ke bawah sudah mengenal korupsi. Bahkan
menjalankannya dalam kehidupan sehari-hari mereka. Namun fokus pembahasan saat
ini mengenai korupsi yang dilakukan oleh para petinggi negara dan aparat
pemerintahan.
Transparansi Internasional Indonesia (TII)
mencatat kalau uang rakyat dalam praktek APBN dan APBD menguap oleh perilaku
korupsi. Sekitar 30-40 persen dana menguap karena dikorupsi, dan korupsi
terjadi 70 persennya pada pengadaan barang dan jasa oleh pemerintah. Yang mana
akan menimbulkan dampak buruk yang masif terhadap masyarakat Indonesia di
berbagai lini kehidupannya. Beberapa dari dampak korupsi adalah melambatnya
pertumbuhan ekonomi, menurunnya investasi, meningkatnya angka kemiskinan,
meningkatnya ketimpangan pendapatan, menambah hutang negara bahkan korupsi juga
berimbas pada turunnya tingkat kebahagiaan masyarakat Indonesia. Semua hal itu
telah terjadi di Indonesia saat ini.
Seandainya semua uang yang dikorupsi, yang
nilainya lebih dari 1 triliun digunakan untuk membangun gedung sekolah, berapa
banyak gedung yang akan terbangun? Seandainya digunakan untuk menyekolahkan
anak-anak Indonesia hingga SMA, berapa banyak anak Indonesia yang dapat merasakan
pendidikan? Seandainya digunakan unuk memberi modal bagi kalangan bawah, berapa
banyak orang yang mampu berwirausaha? Seandainya digunakan untuk membangun
infrastruktur, berapa banyak yang dapat dibangun? Seandainya digunakan untuk
aliran listrik, berpa banyak desa yang dapat tersaluri listrik?.
Begitu menderitanya rakyat Indonesia karena
korupsi. Karena korupsi, kemakmuran seakan-akan hal mustahil yang dapat diraih.
Karena korupsi, negara ini masih tersaruk-saruk dalam memenuhi perekonomiannya.
Sehingga dapat dikatakan bahwasanya korupsi memiliki hubungan dengan
kesejahteraan suatu negara, terutama negara Indonesia ini. Memberantas korupsi
sangatlah penting untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Bukan hanya
korupsi yang dilakukan para petinggi negara saja yang harus dibasmi, melainkan
korupsi-korupsi dalam skala kecil harus dibasmi pula. Karena segala sesuatu itu
bermula dari hal yang paling kecil dan mendasar.
Komentar
Posting Komentar